[Bahaduri Bikir] Bagian 3 : Terasa Ikrab
Ananda... jadi aib keluarganya? Apa salahnya ya. Padahal, dia tidak terlihat seperti itu. Aku terus memikirkannya hingga sampai rumah. Bahkan pikiran itu masih menghinggapiku pada saat ingin tidur. . . . Keesokan harinya. Beker yang berkicau seperti burung kutilang yang berjumlah banyak memaksaku untuk bangun. Yawn! Aku tak sadar kapan tertidur karena memikirkan kejadian kemarin. Tapi, Aku teringat kalau hari ini hari pengujiannya. Semangat dong! Hari ini tahap pengujiannya! Untuk menyemangati diriku, Aku segera mandi dengan air dingin yang menyegarkan dan setelah keluar dari kamar dan menuruni tangga dan duduk di meja makan, sarapan yang dibuat oleh Okaa-san. Panekuk lembut! Rasanya seperti makan bantal yang begitu lembut tetapi manis. Ah~ Enaknya panekuk manis~ Aku melahapnya dengan cepat, dan tak terasa cepat pula habisnya. Setelah menikmati sarapanku, kulihat Otou-san sudah berada didalam mobil yang sudah terparkir didepan pagar masuk rumah. Tanpa berp...